Oleh: Budhi Kusuma Wardhana | 11 Januari 2009

Pertanyaan untuk Tuhan

gaza3

Wah! Headline Kompas Minggu mengisyaratkan bahwa perang Gaza bakal semakin lama. Perundingan buntu sudah dan korban makin berjatuhan. Apa yang bisa kita lakukan?

Tuhan, dengan segenap kerendahan hati bolehkah hambamu bertanya? Saya memahami bahwa engkau Maha Kuasa dan Maha Benar. Namun, saat engkau memilih Israel sebagai bangsa pilihan, apakah engkau tidak membuat kesalahan? Mengapa kau pilih bangsa yang semena-mena dan congkak seperti itu sebagai tempat keselamatan yang kau janjikan?

Saya memang bukan siapa-siapa, Tuhan. Hanya debulah aku dihadapanMu. Namun ijinkan saya bertanya lagi. Dua abad yang lalu pernah Kauutus Isa untuk mengajarkan cinta kasih di tanah Yahudi, tapi mengapa justru kelakuan bangsa ini tambah biadab? Apakah ini tanda kegagalan dari para utusanMu?

Barangkali Engkau menjadikan Yahudi sebagai bangsa pilihan, agar setiap saat kamu bisa mengontrol perilaku mereka yang senantiasa melawan perintah-perintahMu. Yang selalu bergolak dan memamerkan kemunafikan dan kebiadabannya. Mungkin mereka Kaupilih sebagai contoh buruk manusia. Agar bangsa-bangsa lain tidak mengikuti perilaku mereka.  Benarkah demikian, Tuhan?

Kalaulah pendapatku ini benar, mengapa tak Kaupilih bangsa lain sebagai bangsa pilihan? Indonesia misalnya. Bukankah di negeri ini kemunafikan juga tak kalah hebatnya? Bangsa ini begitu mengagung-agungkan nilai spiritual dan etika ketimuran. Tapi sekaligus membudayakan korupsi sebagai bagian dari kehidupan dan doa. Bukan main!

Bukankah pembantaian di Indonesia tak kalah hebat? Orang-orang sudah lama saling bunuh. Semenjak jaman Majapahit kekerasan ada di mana-mana. Perebutan kekuasaan raja Jawa, perang bubat dan paregreg, pembantaian aktivis PKI, peristiwa Tanjung Priuk, pembantaian di Timur-timur dan Santa Cruz, pembantaian dan perkosaan etnis Cina, kerusuhan Jakarta – Sanggau Ledo – Poso – Ambon, dan insiden bom teroris di Bali-Kuningan-Hotel Marriot.  Bahkan korbannya pun tak kalah banyak dibanding rakyat Palestina yang dibantai Yahudi.

Maafkan saya Tuhan karena terlalu lancang menanyakan hal ini kepadaMu. Namun jika Engkau tidak berkeberatan, mohon agar Engkau berkenan menjawab pertanyaan-pertanyaanku ini. Tak usah repot-repot, Kamu bisa kirim ke email saya langsung. Japri.


Tanggapan

  1. […] more here: Pertanyaan untuk Tuhan Category : […]


Tinggalkan komentar

Kategori